Hilmi Setiawan
Selasa, 19 September 2023 | 08:31 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan soal tambahan air Zam Zam yang tidak kunjung diterima jemaah. (Istimewa)
Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan soal tambahan air Zam Zam yang tidak kunjung diterima jemaah. (Istimewa)
Jawa Pos.com - Rapat evaluasi haji 2023 antara Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag) mengulas banyak hal. Pada rapat tersebut, banyak masukan soal perbaikan layanan haji. Di antara yang disinggung adalah soal tambahan air Zam Zam 5 liter/jemaah yang hingga sekarang belum diterima. Informasi awal, tambahan air Zam Zam itu akan diberikan secara langsung melalui kantor Kemenag di kabupaten/kota.
Persoalan tambahan air Zam Zam itu di antaranya disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. Dia mengatakan banyak pertanyaan dari jemaah haji di daerahnya, supaya air Zam Zam segera dikirim.
"Jemaah menanyakan soal kepastian tambahan air Zam Zam tersebut," kata Ace di gedung Parlemen pada Senin (18/9) petang.
Seperti diketahui selama ini jemaah haji mendapatkan jatah satu galon air Zam Zam. Dengan ukuran lima liter. Baru tahun ini jemaah mendapatkan tambahan satu galon ukuran lima liter lagi. Sayangnya berbulan-bulan musim haji berlalu, belum ada kejelasan soal tambahan air Zam Zam tersebut.
Menag Yaqut Cholil Qoumas lantas menjelaskan soal tambahan air Zam Zam yang tidak kunjung diterima jemaah tersebut. Dia mengatakan Kemenag sudah membayar biaya penambahan air Zam Zam di sistem ehajj milik Arab Saudi pada 5 Juni lalu.
"Sampai sekarang masih menunggu proses otorisasi untuk dikeluarkan dari sana," katanya.
Menag menjelaskan yang memegang otoritas penambahan air Zam Zam itu adalah dewan Malaki dan tidak bisa diakses oleh Kemenag. Dia mengatakan Kemenag hanya bisa menagih terus ke Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Dari pesan yang dia terima beberapa waktu lalu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengatakan ada perkembangan positif soal penambahan air Zam Zam tersebut.
Beberapa anggota Komisi VIII juga mengungkap sejumlah kendala layanan haji yang harus diperbaiki. Seperti petugas haji yang terlalu mengurusi hal-hal teknis saat jemaah mendarat di Saudi. Akibatnya sedikit ada hambatan bagi jemaah lansia saat akan masuk bus. Bahkan supir bus yang membantu mendorong kursi roda jemaah.
Menag Yaqut menegaskan tahun depan tetap ada kuota prioritas jemaah lansia. Pasalnya jumlah jemaah lansia yang di antrian haji masih banyak. Saat ini masih ada sekitar 590 ribu calon jemaah haji lansia di daftar tunggu atau waiting list. Sementara itu haji tahun depan saja, diperkirakan ada 45 ribuan jemaah lansia.
Editor: Edy Pramana
Sumber & Repost : (https://www.jawapos.com/)
Tulis Komentar