Pamekasan, Madura - Auditorium IAIN Madura menjadi saksi sejarah pada Sabtu (27 Januari 2024). Suasana khidmat dan penuh kebanggaan menyelimuti pengukuhan enam orang guru besar baru, menandai era baru bagi dunia pendidikan tinggi Islam di pulau ini.
Kehadiran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag., semakin memperkuat kesan istimewa upacara tersebut. Dalam sambutannya yang penuh haru, Prof. Nizar menyebut momen ini sebagai tonggak sejarah bagi IAIN Madura.
"Pengukuhan enam guru besar sekaligus merupakan tonggak sejarah bagi IAIN Madura," tegas Prof. Nizar. "Ini membuktikan bahwa IAIN Madura tidak hanya membekali mahasiswa dengan ilmu agama yang tinggi, tapi juga berhasil memupuk atmosfer riset dan publikasi ilmiah yang bermutu."
Para guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas dan kepakaran, meliputi:
• Prof. Dr. Hj. Umi Supraptiningsih, S.H., M.Hum (Bidang Ilmu Hukum)
• Prof. Dr. H. Erie Hariyanto, S.H., M.H. (Bidang Ilmu Hukum)
• Prof. Dr. H. Hj. Siti Musawarah, M.Hum. ( Bidang Ilmu Hukum Perdata Islam)
• Prof. Dr. H. Mohammad Hasan, M.Ag. ( Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam)
• Prof. Dr. H. Zainal Abidin, M.E.I (Bidang Ilmu Ekenomi Islam)
Selain ucapan selamat, Prof. Nizar juga menitipkan harapan besar kepada para guru besar baru. "Janganlah merasa puas dengan capaian hari ini," ujarnya. "Teruslah berkarya, menghasilkan penelitian dan publikasi yang inovatif, dan jadilah panutan bagi generasi muda, agar kemajuan IAIN Madura, umat Islam, dan bangsa Indonesia bisa kita raih bersama."
Pengukuhan enam guru besar ini bukanlah sekadar penambahan gelar. Ini merupakan simbol komitmen IAIN Madura dalam menghadirkan pendidikan tinggi Islam yang unggul dan relevan dengan kebutuhan zaman. Suasana penuh haru dan bangga mengiringi langkah para profesor baru, membuka lembaran baru bagi perjalanan intelektual mereka dan masa depan IAIN Madura.
Selain itu, kehadiran para guru besar baru ini turut memperkuat posisi IAIN Madura sebagai lembaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman. Di era globalisasi yang penuh dinamika, para akademisi dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu agama, tapi juga memiliki wawasan luas dan kemampuan beradaptasi.
Upacara pengukuhan ini ditutup dengan lantunan doa yang khusyuk, dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan. Suasana hening dan penuh harapan mengiringi para profesor baru melangkah keluar dari auditorium, siap mengemban amanah baru dan berkarya demi kemajuan IAIN Madura serta dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Semoga langkah para profesor baru ini terus membuahkan karya dan inovasi, membawa harum nama IAIN Madura dan berkontribusi nyata bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.
Tulis Komentar