Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dan Kementerian Agama (Kemenag) memfasilitasi monitoring imunisasi polio oleh World Health Organization (WHO) di Kabupaten Pamekasan. Monitoring ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan imunisasi polio berjalan lancar dan sesuai standar WHO.
Ketua tim monitoring WHO, Stephen Chacko, mengatakan bahwa secara sistem penanganan kesehatan di Pamekasan sudah bagus. Namun, penyakit polio ini menjadi perhatian internasional. Menurutnya, tidak boleh ada satu kasus pun di suatu daerah.
"Pamekasan memiliki sistem penanganan kesehatan yang bagus. Namun, penyakit polio ini menjadi perhatian internasional. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu kasus pun di suatu daerah," kata Stephen Chacko.
Pejabat Bupati Pamekasan, Masrukin, mengatakan bahwa pihaknya telah melibatkan stakeholder, mulai dari Dinas Kesehatan, Kemenag, tokoh agama, untuk bersama-sama memonitoring imunisasi polio di Kabupaten Pamekasan.
"Kami telah melibatkan stakeholder untuk bersama-sama memonitoring imunisasi polio. Hal ini untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar dan sesuai standar WHO," kata Masrukin.
Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi, mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemkab Pamekasan dan WHO terkait dengan penanganan virus polio di Pamekasan. Beliau siap bersinergi untuk bersama-sama menangani polio karena banyak menyasar siswa-siswi di madrasah di naungan Kemenag Pamekasan.
"Kami mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemkab Pamekasan dan WHO. Kami siap bersinergi untuk bersama-sama menangani polio karena banyak menyasar siswa-siswi di madrasah," kata Mawardi.
Pada kesempatan itu, Stephen Chacko juga memberikan paparan tentang pentingnya imunisasi polio. Ia mengatakan bahwa imunisasi polio sangat penting untuk mencegah penyebaran virus polio. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian.
Tulis Komentar