Kick Off Program Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting di Kecamatan Pamekasan

$rows[judul]

KUA Kecamatan Pamekasan mengadakan kegiatan pembekalan calon pengantin dalam tajuk "Gerak Penghulu Sejuta Pengantin Siap Cegah Stunting" sebagai bagian dari program bimbingan perkawinan serentak seluruh Indonesia, Rabu (11/9/24). Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Parteker, Kecamatan Pamekasan, dan melibatkan berbagai pemateri dari KUA serta penyuluh. Acara ini menjadi salah satu upaya untuk membangun kesadaran calon pengantin tentang pentingnya mempersiapkan pernikahan yang sehat dan kokoh untuk menghindari masalah seperti stunting.

Materi pertama disampaikan oleh A. Brawi, Penghulu Kecamatan Pamekasan, yang membahas Undang-Undang Perkawinan. Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang peraturan perundang-undangan yang mengatur perkawinan di Indonesia, termasuk syarat-syarat sah perkawinan dan ketentuan usia minimal bagi calon pengantin. 

Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap hukum perkawinan sangat penting untuk mencegah terjadinya masalah hukum di kemudian hari. "Perkawinan bukan hanya sekedar penyatuan dua insan, tetapi juga memerlukan kepatuhan terhadap peraturan yang ada untuk menjaga keabsahan dan keutuhan rumah tangga," ujar Brawi.

Materi kedua dibawakan oleh Sri Mukti, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pamekasan, dengan tema "Merencanakan Pernikahan yang Kokoh Menuju Keluarga Sakinah". Dalam paparannya, Sri Mukti menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam perkawinan untuk membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Ia juga membahas tentang konsep keluarga sakinah dalam Islam, di mana hubungan suami istri dibangun berdasarkan cinta, saling pengertian, dan tanggung jawab. "Pernikahan yang kokoh bukan hanya tentang hari pernikahan, tetapi bagaimana pasangan tersebut bisa saling mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, dan rahmah," jelas Sri Mukti.

Materi terakhir disampaikan oleh Sri Wahyuni, Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Pamekasan, yang membahas pentingnya mempersiapkan reproduksi yang sehat. Sri Wahyuni menjelaskan tentang kesehatan reproduksi yang harus diperhatikan oleh calon pengantin, termasuk pemahaman tentang gizi, pola hidup sehat, dan perencanaan keluarga.

Ia menekankan bahwa kesehatan reproduksi sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasangan dan anak yang akan dilahirkan. "Calon pengantin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi agar dapat merencanakan kehamilan yang sehat dan terhindar dari risiko stunting pada anak," ungkapnya.

Melalui program ini, diharapkan calon pengantin dapat lebih siap dalam memulai kehidupan berumah tangga dengan fondasi yang kuat, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental, serta memiliki pemahaman yang baik tentang peraturan perkawinan dan perencanaan keluarga yang sehat.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)
Whatsapp-Button