Pamekasan – Hari ini, Kamis, 17/10/2024 Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kecamatan Larangan menggelar kegiatan penyuluhan pra nikah di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Bato Tompok, Blumbungan, Kecamatan Larangan yang diikuti oleh mahasiswa PPL IAIN Madura. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 dengan mengangkat tema penting yaitu "Mengantisipasi Darurat KDRT di Madura."

Acara diawali dengan sambutan dari KH. Muhammad Ismail Shiddiq selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah. Beliau menekankan pentingnya pendidikan pra nikah sebagai salah satu upaya preventif terhadap berbagai masalah rumah tangga yang sering terjadi, khususnya di wilayah Madura.

Pemateri utama, Ainullah, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Larangan, memberikan paparan mendalam mengenai tema yang diangkat. Dalam penyampaiannya, Ainullah menjelaskan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sering kali muncul karena kurangnya pemahaman akan hak dan kewajiban dalam pernikahan, serta pentingnya komunikasi yang sehat antara suami dan istri. “Kita harus bersama-sama mengantisipasi kondisi darurat ini, dengan membekali calon pasangan suami istri melalui penyuluhan dan pendidikan,” ujar Ainullah.

Sebagai moderator, Holis Hendri, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Larangan, berhasil memandu jalannya acara dengan baik, memastikan diskusi berlangsung aktif dan interaktif. Sementara itu, influencer Ida Kholilah, juga Penyuluh Agama Islam Kecamatan Larangan, turut memberikan inspirasi kepada peserta dengan mengajak mereka untuk selalu mempersiapkan diri secara matang sebelum memasuki jenjang pernikahan, baik dari segi mental, fisik, maupun spiritual.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih baik kepada para mahasiswa mengenai pentingnya kesiapan dalam pernikahan serta mengantisipasi munculnya kekerasan dalam rumah tangga di masa mendatang.

Acara ditutup dengan doa dan diskusi tanya jawab, di mana para peserta menyampaikan berbagai pertanyaan seputar pernikahan dan kehidupan berkeluarga.