UBAYA Training Center (UTC) yang terletak di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menjadi saksi sejarah keseriusan Kementerian Agama dalam mengawal moderasi beragama di Indonesia.
Pasalnya, di lokasi tersebut digelar perhelatan besar berskala nasional, Kemah Moderasi Beragama, mulai tanggal 28 sampai 31 Agustus 2022.
Acara tersebut diinisiasi oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag dan diikuti oleh Penyuluh Agama Islam, Budha, Kristen, Katholik, Hindu dan Konghucu. Perwakilan Ormas-ormas Islam Pusat dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pun tidak ketinggalan menjadi bagian dari acara ini.
Dikutip dari bimasislam.kemenag.go.id, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Syamsul Bahri dalam sambutannya, mengajak seluruh peserta untuk mengaplikasikan nilai-nilai moderasi beragama di daerahnya masing-masing.
"Wawasan dan pengalaman yang telah didapatkan selama 4 hari disini bisa menjadi bekal mengamalkan nilai moderasi di daerahnya masing-masing", ujar pria lulusan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini penuh semangat.
Pada kesempatan itu, Syamsul juga mengajak para peserta untuk tidak saling membenci, menghina dan menghujat. "Kita mungkin beda keyakinan, tapi kita tetap sama sebagai anak bangsa". Tambahnya.
Ketua Regu Kemah Moderasi Beragama Wilayah Kerja Madura, Imam Ghazali menuturkan bahwa, pihaknya siap mengawal dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Madura dalam hal moderasi beragama.
Imam juga menegaskan bahwa hari ini tidak ada satu pun daerah di Indonesia yang aman dari ancaman radikalisme dan sparatisme. "Termasuk di Madura!", tegasnya saat di temui di Kantornya, Kemenag Pamekasan, Kamis 01/09/22.
Saat ditanya soal rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, Imam menyatakan akan segera berkordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan kepala-kepala kemenag di Madura, "mungkin akan kita gelar kemah moderasi juga khusus Penyuluh Agama Non PNS se Madura agar mereka terbekali juga", pungkasnya.
Tulis Komentar