Dalam upayanya untuk mendorong dan memantau program kemandirian pesantren di Kabupaten Pamekasan, Mawardi, Kepala Kementerian Agama (Kemenag), melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong. Di pesantren yang terletak di bagian utara Kabupaten Pamekasan ini, Mawardi secara langsung melihat perkembangan positif dari program kemandirian yang telah diterapkan.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong, R. K.H. Mohammad Abduh Madani, pengembangan bisnis pesantren telah dimulai sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Dua jenis usaha utama yang dijalankan pesantren ini adalah budidaya lele dan ayam petelur. Namun, bukan hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa pesantren telah merambah ke dunia pertanian dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti pohon durian, alpukat, pisang cavendish, dan pepaya california.
"Ini bukan hanya sekadar usaha bisnis, tapi juga bagian dari pengembangan life skill bagi santri. Mereka tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga keterampilan dalam berwirausaha dan bertani," ujar R. KH Mohammad Abduh Madani.
Kepala Kemenag, Mawardi, memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya pesantren dalam mengembangkan program kemandirian. Menurutnya, hal ini sangat baik dan perlu terus dikembangkan di seluruh pondok pesantren di Indonesia. "Program kemandirian pesantren ini bertujuan membangun budaya entrepreneurship di masing-masing pondok pesantren. Kami ingin santri tidak hanya memiliki bekal ilmu keagamaan, tetapi juga ilmu kewirausahaan," ungkap Mawardi.
Mawardi menegaskan bahwa program ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, terutama karena di dalam pesantren sudah tersedia pasar yang cukup potensial, yakni santri, dewan guru/asatid, wali santri, dan lingkungan sekitar. Dengan adanya pasar internal ini, unit usaha di pesantren tidak perlu bersusah payah mencari pangsa pasar di luar, sehingga lebih fokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas produk dan layanan.
"Ini menjadi dasar bagaimana Kementerian Agama terus mengkampanyekan program kemandirian pesantren di seluruh Indonesia. Kami ingin melihat pesantren-pesantren menjadi lembaga yang tidak hanya unggul dalam pendidikan agama, tetapi juga memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan di masyarakat," tambah Mawardi.
Tulis Komentar