H. Ahmad Imam, sapaan baru Mbah Harun jemaah haji asal pamekasan berumur 119 tahun yang dinobatkan sebagai jemaah haji tertua Indonesia tahun 2023 ini baru kembali dari tanah suci Mekah dan Madinah. Tradisi mengganti nama ini sebagai tanda penghormatan dalam rangkaian ibadah haji dan bukanlah hal yang dilakukan secara sembarangan. Para jemaah haji seringkali melihat ini sebagai momen yang istimewa, di mana mereka bertransformasi menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri. Mengganti nama menjadi bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualitas spiritual dan menyatakan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah haji.
Didampingi oleh Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Mawardi dan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Halim, Humas Kemenag RI mengunjungi H. Ahmad untuk bersilaturahmi. H. Ahmad menyambut hangat kedatangan tamu istimewa ini.
Dalam perjalanan hajinya menggunakan nama H. Ahmad Imam, dengan penuh keceriaan menceritakan pengalaman berharga selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Beliau berbagi kisahnya ketika berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Salah satu momen yang tak terlupakan adalah ketika H. Ahmad dalam perjalanan menuju Jamarat untuk melontar jumrah. Dengan semangat yang membara, beliau melontar jumrah secara mandiri, menginspirasi para jamaah lain yang menyaksikan keberanian dan keteguhan hatinya.
Selama berada di Madinah, H. Ahmad juga menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Madinah. Songkok dan kurma dipilih sebagai hadiah yang kemudian diberikan kepada cucu-cucunya. Menurut beliau, meskipun makanan di Arab tidak terlalu sesuai dengan lidahnya, namun ia tetap mengonsumsinya agar kondisi tubuh tetap sehat. Di Madinah, beliau mengalami sedikit kesulitan karena kondisi hujan saat berada di Raudhah. Namun, semangat dan kegigihan tetap terpancar dari dirinya.
Setelah tiba di Mekah, H. Ahmad merasakan kelelahan fisik yang cukup berat, sehingga ia memutuskan untuk menggunakan kursi roda. Selama melaksanakan umrah wajib, beliau menggunakan kursi roda. Namun, ketika perjalanan menuju Jamarat, dengan penuh keyakinan, beliau turun dari kursi roda dan melontar jumrah secara mandiri.
Alhamdulillah, H. Ahmad dapat melaksanakan semua ibadah dengan baik dan dalam keadaan sehat. Beliau memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pelayanan haji saat ini. Menurutnya, Para petugas haji selalu membantu dan melayani jemaah haji lansia dengan ramah.
Dengan rasa syukur, H. Ahmad menyimpulkan bahwa pelayanan haji yang diberikan oleh pemerintah sangat luar biasa. Selain itu, fasilitas dan akomodasi yang disediakan dengan biaya ONH (Ongkos Naik Haji) yang telah dibayarkan oleh jamaah juga dinilai sangat terjangkau.
"Saya Sangat berterima kasih kepada bapak Menteri Agama RI, karena dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini telah memberikan perhatian, dukungan dan pelayanan yang luar biasa untuk kami", imbuhnya.
Ketika memasuki waktu Maghrib, H. Ahmad memimpin salat berjamaah bersama para tamu yang datang. Khusyuk dan penuh rasa syukur, mereka melaksanakan ibadah bersama.
Tulis Komentar